Jumat, 22 Juni 2012

Salam Sukses,
Suatu pagi di kampung nelayan, seorang pemuda berbadan kekar keluar rumah bermaksud pergi berlayar sebagaimana pagi - pagi sebelumnya. pagi yang masih gelap dan dinginya angin ombak pantai bukan halangan baginya untuk mencari rizki. ditemani obor di tangan kirinya dan kain sarung yang di ikatkan di pinggangnya dia selalu siap mengarungi ombak.  ibunya selalu menghantarkan pemuda itu meski hanya di ujung pintu. "ema.... aku pergi dulu" begitu kalimat yang selalu dilontarkan pemuda itu setiap hendak pergi berlayar. sang ibu hanya bisa menatap dengan tatapan keharuan seolah ingin mengatakan "aku bangga padamu anaku". ketika tangan kana pemuda itu meraih tangan sang ibu lalu menciumnya, terlihat jelas bibir sang ibu membacakan doa memohon keselamatan bagi anaknya meskipun doa itu tak jelas terucap. sang Ibu melepas kepergian anak semata wayangnya dengan sejuta harapan......
bersambung...